Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Ilmuwan Asal Amerika Serikat Mengembangkan Pembelajaran Mesin yang Dapat Mempredeksi Resiko Kematian

Jakarta -  Sekelompok ilmuwan di oragnisasi kesehatan asal AS Geisinger beberapa waktu lalu berhasil menemukan sebuah algoritma komputer yang dapat memprediksi kematian. Teknologi ini dibuat berdasarkan puluhan juta video clip ekokardiogram jantung. Kemampuan algoritme Artificial intelligence ini mengungguli prediktor klinis lainnya yang berfokus pada penelitian serupa. "Kami sangat senang menemukan bahwa Artificial intelligence dapat memanfaatkan kumpulan information tak terstruktur seperti gambar dan video medis untuk meningkatkan berbagai version prediksi klinis," kata Chris Haggerty, Ph.D., penulis senior dan asisten profesor di Division of Translational Data Science and Informatics di Geisinger . Menurut penelitian yang terbit di Nature Biomedical Engineering,, seperti yang dilaporkan Tekno Liputan6.com tersebut, pencitraan sangat penting untuk keputusan penanganan medis di sebagian besar spesialisasi. Bahkan, pencitraan telah menjadi salah satu komponen paling kaya data

Pakar Kesehatan di Inggris Menemukan Virus Flu Burung Langka yang Menyerang Mamalia

Jakarta -  Ketika COVID-19 terus menyebar ke seluruh dunia, sejumlah ilmuwan khawatir akan munculnya penyakit zoonosis baru yang berpotensi menular ke manusia. Dan wabah baru flu burung langka dilaporkan telah muncul di Inggris. Infection influenza burung ini telah menginfeksi mamalia, membunuh setidaknya tiga anjing laut dan satu rubah. Peristiwa itu terjadi di sebuah tempat rehabilitasi satwa liar yang tidak disebutkan namanya di Inggris pada akhir 2020 dan dirinci dalam makalah baru yang diterbitkan di jurnal Emerging Contagious Disease. Penularan dimulai ketika lima angsa sakit mengalami kelelahan dan kejang serta bersifat agresif. Ketika diperiksa, hasil tes menunjukkan bahwa angsa tersebut positif infection flu burung H5N8. Tak lama angsa itu mati. Kematian angsa ini awal dari serangkaian kematian hewan lainnya, termasuk rubah (Vulpes vulpes), empat anjing laut (Phoca vitulina), dan anjing laut abu-abu (Halichoerus grypus). Hewan-hewan tersebut punya gejala yang hampir sama, sal

Para Ilmuwan Menemukan Planet Baru Dengan Orbit 3 Matahari Mirip Dengan Film Star Wars

Jakarta -  Sistem bintang yang terletak di konstelasi Orion telah menjadi rumah bagi earth paling langka di alam semesta, salah satunya adalah world yang mengorbit tiga matahari secara bersamaan. Jika dalam movie fiksi Star Wars digambarkan seperti apa dunia dengan dua matahari, maka para ilmuwan mungkin telah menemukan sebuah earth yang mengorbit di tiga matahari dalam sistem bintang yang dikenal sebagai GW Orionis, yang terletak 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Sistem bintang sendiri telah menjadi subjek menarik bagi para peneliti untuk dipelajari. Di pusatnya hidup tiga bintang, dua di antaranya terkunci dalam orbit biner yang rapat satu sama lain, sementara yang ketiga bergerak luas di sekitar dua lainnya. GW Ori menjadi lebih aneh ketika para astronom melihatnya menggunakan teleskop Atacama Huge Milimeter/submilimeter Selection di Chili. Mereka menemukan fakta bahwa tiga cincin itu sebenarnya tidak bergerak sejajar satu sama lain. Tim mengungkapkan bahwa ini mungkin disebabkan oleh

Seorang Bocah Tak Sengaja Menemukan Fosil Gigi Mastodon Berusia 12.000 Tahun Pada Saat Berwisata

Michigan -  Seorang anak berumur 6 tahun di Michigan, AS dilaporkan menemukan fosil gigi mastodon berusia 12 ribu tahun. Menariknya, penemuan ini terjadi tanpa sengaja saat dirinya berwisata. Menurut laporan media lokal, bocah yang bernama Julian Gagnon itu menemukan fosil gigi hewan purba ketika berwisata bersama keluarganya di Cagar Alam Bukit Dinosaurus pada 6 September 2021. Di tengah perjalanan, ia merasa menginjak batu yang terasa aneh. "Saya baru saja merasakan sesuatu di kaki saya dan saya mengambilnya, dan itu terlihat seperti gigi," kata Gagnon kepada media lokal WDIV-TV . Orang tua Gagnon pada awalnya menjelaskan bahwa mungkin batu tersebut adalah "gigi naga". Mereka mengizinkan Gagnon untuk membawa pulang batu aneh itu. Ketika di rumah, orang tuanya baru menyadari bahwa batu itu mungkin sebuah fosil. Keluarga Gagnon pun kemudian menghubungi ahli paleontologi di Gallery Universitas Michigan. Para ahli yang mengidentifikasi penemuan itu mengkonfirmasi bah