Demi Mengurangi Penyebaran Penyakit Melalui Nyamuk, China Menggunakan Nuklir Untuk Melawan Nyamuk

JakartaNyamuk adalah salah satu hewan penyebar penyakit. Dan China tampaknya enggak mau setengah-setengah untuk melawan serangga tersebut.

Media pemerintah China, Global Times, melaporkan bahwa para peneliti di Nuclear Innovation R & d Center of the China Atomic Energy Authority (CAEA) telah mengembangkan teknologi nuklir untuk memberantas nyamuk.

Teknologi ini, yang dikenal sebagai nuclear clean and sterile pest strategy (SIT), diklaim dapat mengurangi nyamuk sekaligus penyakit mematikan yang disebabkan oleh hewan tersebut.

Teknologi nuklir pemberantas nyamuk ini menggunakan radiasi untuk memadamkan kapasitas reproduksi nyamuk jantan. Setelah dilepaskan, nyamuk jantan yang sudah mandul akan kawin dengan betina phony tanpa menghasilkan keturunan.

Temuan peneliti China ini word play here telah dipuji oleh International Atomic Energy Firm (IAEA).

Pada 2019 lalu, para peneliti juga telah melakukan uji coba di Guangzhou, China. Uji coba tersebut dilakukan dengan dukungan IAEA bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Risetnya telag dipublikasikan di jurnal Nature pada 17 Juli 2019.

"Untuk pertama kalinya, kombinasi nuclear sterile insect technique (SIT) dengan incompatible pest technique (IIT) telah berhasil menekan populasi nyamuk, langkah yang menjanjikan dalam pengendalian nyamuk yang membawa demam berdarah, virus Zika dan banyak penyakit mematikan lainnya," aku IAEA dalam keterangan resminya.

"SIT adalah metode pengendalian hama serangga ramah lingkungan yang melibatkan pemeliharaan massal dan sterilisasi hama target menggunakan radiasi, diikuti dengan pelepasan jantan steril secara sistematis melalui udara di atas location tertentu," sambung IAEA.

Menurut direktur CAEA, Wu Zhongdao, penerapan teknologi nuklir pembasmi nyamuk memiliki efektivitas yang kuat dan tahan lama. Teknologi nuklir ini juga diklaim tak menghasilkan polusi kimia yang membahayakan hewan lain atau resistensi obat pada nyamuk.

Wu mencatat bahwa ini adalah satu-satunya teknologi biologis contemporary yang memiliki potensi untuk membasmi nyamuk tertentu di suatu wilayah dan mengendalikan penularan penyakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit yang dibawa nyamuk membunuh lebih dari 700.000 orang setiap tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penelitian Mengatakan Bisakah Kita Merasakan Sakit Dalam Mimpi, Berikut Penjelasanya

Para Peneliti Menemukan Mumi Berusia 800 Tahun Dalam Keadaan Terikat Tali dan Tangan Menutupi Wajah

Penelitian Mengatakan Remaja yang Kecanduan TikTok Cenderung Lemah Ingatan dan Gampang Lupa